BY: ZAINAL ASLI BUJANG PONTIANAK


SUMATERA EKSPRES L.P.6

BENCANA SEBAGAI UJIAN, TEGURAN ATAUKAH AZAB DARI ALLAH…?

Jumat, 28 Mei 2010.

BENCANA SEBAGAI UJIAN, TEGURAN ATAUKAH AZAB DARI ALLAH…?
Dalam dekade terakhir, banyak bencana yang melanda negeri kita ini mulai dari Tsunami di Aceh, gempa di Jogya, jebolnya Situ Gintung, gempa di Jawa Barat, serta yang paling hangat adalah gempa di Padang yang baru terjadi beberapa minggu lalu. Dari berbagai peristiwa itu tidak sedikit orang yang meninggal, hilang ketimbun puing-puing bangunan, rumah rusak dan korbanluka-luka. Kita sebagai umat muslim harus memandang kejadian ini dalam perspektif Islam, apakah sebagai ujian, teguran atau azab.
Pertama, ujian yaitu Allah menurunkan musibah atau bencana kepada makhluk-Nya yang beriman kepada-Nya sebagai ujian terhadap keimanan seseorang, apakah ia akan tetap istiqamah terhadap keimanannya. Karena di dalam Al-Qur’an diterangkan bahwa tidak dikatan berima seseorang sebelum Allah mencobanya.
Ujian hanya diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang saleh yang selalu berusaha menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, dan ini biasanya bersifat musibah pribadi. Seperti diuji Allah melalui sakit, takut, kelaparan, kemiskinan dan lain sebagainya.
Kedua, Teguran dari Allah swt. Kita ketahui bahwanya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang terhadap para makhluk-Nya, Dia tidak akan tega melihat hamba-Nya yang masih mempunyai iman walaupun sedikit untuk larut dalam perbuataan dosa dan pelanggaran terhadap segala perintah-Nya, makanya Allah SWT menegurnya dengan bencana supaya hambanya yang selamat dan bisa berbenah diri guna menyadari kesalahannnya kemudian bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.
Ketiga, Azab yaitu diturunkan Allah SWT kepada kaum yang nyata membangkang dan betul-betul tidak mau menerima Ajaran Allah dan para Nabinya. Dalam hal ini Allah betul-betul Maha Kuasa untuk menghancurkan suatu negeri tanpa sisa, seperti yang diceritakan dalam Al-Qur’an diantaranya kaum Nabi Nuh yang diazab oleh Allah berupa banjir yang menyamai gunung, kaum Nabi Luth yang dihujani batu. Dari mereka hanya sedikit yang mendapat petunjuk Allah kemudian beriman kepeda nabinya.
Menurut saya pribadi bencana yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini merupakan teguran dari Allah, guna menyadarkan kita semua supaya beranjak dari perbuatan dosa menuju ke jalan kebenaran yang diridhoi-Nya. Oleh karena itu dengan Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah, tidak rela melihat kita tergelincir dan larut dalam perbuatan maksiat yang selama ini kita perbuat. Adapun jika kita mengatakan bencana tersebut hanya sebagai ujian dari Allah, maka tidak akan ada usaha untuk memperbaiki diri, hilangnya introspeksi diri, malahan kita merasa baik-baik saja sehinnga untuk bertobat pun kita sulit meskipun telah melakukan penyimpang-penyimpangan dari aturan agama.
Oleh karena itu, mari kita semua bermuhasabah dan instrospeksi diri terhadap kesalahan-kesalahan kita selama ini, mari taubat dan meninggalkan maksiat serta kita belajar menjalankan peraturan Allah semampu kita, janganlah kita malah membenci orang yang “ber amar ma’ruf nahi mungkar” dan kita jangan lebih suka saling memfitnah. Amat tidak etis jika kita mengatakan bahwa bencana ini adalah karena gejala alam semata dan tidak ada hubungannya dengan agama.
Jika penduduk negeri ini tak berhenti dari perbuatan maksiat dan perilaku syirik, maka itu akan bisa memenuhi syarat suatu kaum untuk menerima bencana demi bencana dari Allah. Seperti Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang berbunyi:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Q.S. Al-A’raaf : 96)

Comentários:

Posting Komentar

THAKS FOR U ATTENTION
 
Santri Pesisir © Copyright 2010 | Design By Gothic Darkness |